Sunday, February 7, 2016

Menyiasati ruangan kerja

Kenapa saya pilih warna putih untuk ruangan saya ? Tidak lain dan tidak bukan karena untuk menyiasati ruangan. Ruangan kerja saya hanya berukuran kecil, untuk membuatnya menjadi kelihatan lebih lega saya harus pintar dalam pemilihan barang dan warna. Furniture besarnya saya sengaja pakai mostly warna putih. Biar terlihat luas dan terang. Baru untuk printilannya saya bebas berekspresi menggunakan banyak warna. 

Sangat sulit untuk membuat meja kerja terlihat rapi. Pada kenyataannya, meja rapi hanya pada saat hendak difoto atau kedatangan tamu. lol. Selebihnya terlihat seperti kapal pecah. Namun ya itulah pekerjaan saya. Kalau rapi terus itu tandanya saya sepi orderan dong :D

Kemarin lagi-lagi saya iseng beberes ruangan kerja. 2 meja yang biasanya terpisah saya satukan hingga berbentuk siku. Beberapa barang juga saya pindah ke meja 1-nya. Lalu gambar saya tempelkan juga ke dinding sebelahnya. Simpel banget kan? Tapi langsung terlihat bagus!

Sebelum saya upload hasil bebenah, saya mau menulis sedikit tentang teman sekerja saya ya. Namanya mba Eni. Awal mula saya pindah workshop ke Griyo Kulo Resto bersama Oie, mba Eni lah yang pertama kali bekerja di workshop. Awalnya ia bernama mba Atih. Tapi karena hingga sudah berumur tapi belum dapat jodoh, maka orang tuanya sepakat untuk mengganti namanya menjadi mba Eni . Mba Eni adalah seorang yang sangat pemalu. Kadang mba Eni suka takut kalau saya suruh jaga di bazar yang jaraknya jauh dari tempat tinggalnya. Tetapi walaupun begitu, ia adalah orang yang tekun dan jujur. Saya sangat percaya kepadanya. Kejujurannya patut diacungi jempol. Dalam pandangan saya ia adalah orang yang tulus, sederhana, dan tidak macem2. Seumur hidupnya yang ia cita-citakan adalah menikah dan menjadi seorang ibu. Sewaktu saya memberi kabar soal persiapan pernikahan saya, tiba-tiba mba Eni nyeletuk, "Ah saya juga sebentar lagi menikah!" Padahal waktu itu ia belum punya pacar. Ternyata benar! Mba Eni bertemu dengan seorang laki-laki yang kemudian dengan proses yang sangat cepat melamar lalu menikahi mba Eni. Malah mereka menikahnya bulan April 2015, 1 bulan lebih cepat pernikahan saya. Dan Puji Tuhan setelah sebulan, mba Eni ternyata hamil!! Berita yang membuat kami, semua teman-temannya di workshop sangat berbahagia. Waktu berlalu, hingga kehamilan bulan ke-6 atua ke-7 ia terlihat sedikit kepayahan. Takut terjadi sesuatu, saya menyuruhnya untuk beristirahat di rumah sampai ia melahirkan. Dan setelah siap nanti boleh bekerja lagi di workshop. 

Hari Senin 18 Januari 2016, Pipi mengabarkan "mba, mba Eni meninggal." Serasa tidak percaya, rekan kerja saya yang berjuang dari bawah sudah tiada. Saya bersama dengan Oie, Banana, dan teman-teman workshop segera datang ke rumah mba Eni. Benar, mba Eni meninggal saat melahirkan anak pertamanya. Bayinya sempat hidup sebentar kemudian tidak tertolong :( Kami semua kehilangan mba Eni. Semua cita-citanya telah terpenuhi dan sekarang saatnya ia kembali ke Pemiliknya. Terima kasih mba Eni sudah menjadi bagian dari hari-hari kami dan selamat jalan mba Eni!

Mba Eni yang berbaju hijau, diambil setelah kami selesai beres di workshop baru kami.

Itu tadi sedikit cerita saya mengenai teman kerja saya. Awalnya saya tidak bermaksud untuk menceritakan kesedihan yang kami alami tapi waktu ingin mengupload, foto mba Eni ada di dalam folder kenangan kami :) 

*tarik nafas, buang nafas*
Sekarang saya kasih lihat ya hasil penggabungan meja yang saya maksud tadi. Simpelllll banget, sesimpel menggeser meja lalu tinggal meletakkan pernak-pernik yang kami punya :)


Semua hasil #latihanpegangkuas selalu saya simpan. Lalu saya tempelkan jadi hiasan deh! Lumayan banget kan buat dekor-dekor dindingnya supaya ngga terlihat sepi. Tanaman kecil juga saya tempatkan di sisi meja supaya terlhat ada hijau-hijau hehe.. Walaupun masih kurang, tapi dikit-dikit nanti mau saya tambah lagi.


Liat brush lettering yang baru ini deh. Bagus yahhh.. Tulisannya dibuat oleh teman saya yang sangatttt menggemaskan, namanya Miranti. Thanks Mamir! Lebih keselnya lagi, Miranti/Mamir bikinnya dengan effortless hahaha... 2 detik jadi! Kalian mau juga? Liat karya Miranti disini ya.


Ini Pipi dan mba Ita atau nama bekennya Pok Ita hihihi... Mereka juga yang berjasa di balik Ideku Handmade. Kemarin sore, kami iseng-iseng untuk foto di dalam workshop hihihi... 


Di antara semua foto di postingan ini, saya paling suka foto yang paling terakhir. I'm happy to see their happy faces. Semoga ke depannya kita akan seperti ini ya! Salam manisss dari kami semua yang berada di workshop. Xo

5 comments:

  1. Saya juga suka photo yang terakhir

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. Waaa, kak puwi, aku jadi sedih baca cerita pembukanya. turut berduka cita untuk kepergian mba Eni.

    Btw, senang sekali bisa mengintip ke dalam workshop nya. What a lovely space.

    Cheers,
    filicia | Candy After Dinner

    ReplyDelete
  4. kak puwi, meja putihnya beli dimana ya? terima kasih...

    ReplyDelete
  5. terima kasih atas info yang sangat unik dan beda ini

    Obat Pereda Nyeri Haid

    ReplyDelete